
Kebakaran Hebat KM Barcelona 5 di Perairan Talise: Ratusan Penumpang Dievakuasi, Investigasi Dimulai
Menurut data dari Kantor SAR Sulawesi Utara, kapal tersebut mengangkut sekitar 280 penumpang, belum termasuk awak dan petugas kapal. Api diduga berasal dari dek atas, menyebabkan asap tebal menyelimuti kapal dan memaksa penumpang melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
TNI Angkatan Laut segera mengerahkan dua kapal perang, KRI Pari dan KAL Tedung Selar, untuk mendukung proses evakuasi. Bantuan juga datang dari nelayan lokal dan kapal sipil yang berada di sekitar lokasi kejadian. Posko darurat telah didirikan di Pelabuhan Likupang sebagai pusat koordinasi tanggap darurat.
Salah satu penumpang, Alwina Inang, istri Kasat Lantas Polres Kepulauan Talaud, mengisahkan detik-detik kepanikan saat api mulai berkobar.
> “Sekitar pukul 12.00 WITA, ada yang teriak kebakaran di bagian belakang kapal. Kami langsung panik. Saya sedang makan bersama keluarga dari Kasat Reskrim Talaud, tiba-tiba asap masuk ke anjungan. Kami langsung melompat ke laut,” ujarnya.
Alwina dan puluhan penumpang lainnya bertahan di laut selama hampir satu jam sebelum akhirnya dievakuasi ke Pulau Serei oleh tim SAR. Ia kini berada di pulau tersebut bersama sekitar 50 orang yang selamat.
Hingga sore hari, empat korban jiwa telah dikonfirmasi, termasuk seorang ibu hamil dan tiga penumpang lain yang meninggal karena sakit saat proses evakuasi. Sebagian besar penumpang telah dievakuasi ke Pulau Gangga, Pulau Serei, dan pelabuhan terdekat.
Pihak berwenang belum merilis penyebab pasti kebakaran. Investigasi tengah dilakukan oleh otoritas pelayaran dan aparat keamanan. KM Barcelona 5 diketahui sebagai kapal reguler yang melayani rute antar-pulau di Sulawesi Utara, termasuk Manado–Tahuna dan Manado–Talaud.
Pemerintah daerah menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini dan berkomitmen untuk memperketat pengawasan keselamatan pelayaran. Audit menyeluruh terhadap armada laut yang beroperasi di wilayah tersebut akan segera dilakukan. (AKH)