FB News - Sungai Penuh, 7 Juli 2025 — Ribuan masyarakat memadati halaman SMP Negeri 6 Kota Sungai Penuh dalam pelaksanaan Kenduri Sko Depati IV Kumun Debai 2025. Tradisi adat ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai leluhur dan mempererat persatuan masyarakat Kumun Debai.
Acara diawali dengan prosesi pencucian Sko, yaitu pembersihan benda-benda pusaka seperti slak, piagam, kain tunggal, dan keris. Prosesi ini menjadi simbol legitimasi adat dan penghormatan terhadap warisan leluhur.
Sebanyak 45 depati dilantik dalam prosesi adat, dan enam tokoh masyarakat Kumun Debai menerima gelar adat sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi mereka dalam menjaga nilai budaya.
Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, turut hadir dalam acara ini dan menyampaikan apresiasi atas kekompakan masyarakat Kumun Debai dalam menjaga adat. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Kenduri Sko bukan hanya warisan budaya, tetapi juga kekuatan sosial yang menyatukan masyarakat.
Hadir pula H. Abdul Murady Darmansjah, tokoh masyarakat Kumun Debai yang telah lama merantau namun tetap aktif menjaga hubungan dengan kampung halaman. Kehadirannya dalam Kenduri Sko menjadi simbol keterikatan batin para perantau dengan akar adat dan budaya Kumun Debai.
Acara dimeriahkan dengan pertunjukan seni tradisional seperti Tari Sembo Putaeh, Tari Rangguk, dan Tari Piring yang ditampilkan secara kolosal oleh anak jantan dan anak batino Kumun Debai. Pencak silat dan drama kolosal sejarah Kumun Debai turut menghidupkan suasana.
Kenduri Sko 2025 menjadi bukti bahwa di tengah arus modernisasi, masyarakat Kumun Debai tetap teguh menjaga adat dan budaya. Tradisi ini bukan hanya pelestarian, tetapi juga pernyataan bahwa kekuatan suatu masyarakat terletak pada kemampuannya merawat akar budayanya. (AP)
.
No comments:
Write comments