
Video Kakek-Kakek Semakin di Depan: Mbah Tarman Sukses Menikahi Gadis Muda dengan Mahar Cek Palsu Rp3 Miliar
Pernikahan yang awalnya disebut sebagai “cinta lintas generasi” kini lebih dikenal sebagai “penipuan lintas usia.” Warga menyebutnya sebagai pernikahan tercepat berubah status: dari viral ke visum.
Mahar Fantastis, Saldo Fantasi
Dalam prosesi ijab kabul yang disiarkan di media sosial, Mbah Tarman menyerahkan seperangkat alat salat dan selembar cek berlogo bank sebagai mahar. Namun, saat keluarga Sheila mencoba mencairkan cek tersebut, pihak bank menyatakan tidak ada dana yang tersedia.
“Ceknya memang ada, dari BCA, tiga miliar rill sebagai mas kawin. Tapi uangnya nggak ada,” ujar salah satu kerabat Sheila.
Ceknya berlogo bank, tapi isinya lebih mirip janji kampanye: ramai di awal, hilang saat ditagih.
Kabur Bawa Motor, Bukan Mahar
Setelah kebohongan terungkap, Mbah Tarman dilaporkan meninggalkan rumah keluarga Sheila dan membawa sepeda motor milik mempelai wanita. Mobil mewah yang digunakan saat resepsi, seperti Toyota Camry dan Avanza, ternyata hanya mobil sewaan. Sumber menyebutkan bahwa seluruh biaya pesta ditanggung oleh pihak Sheila.
Warga menyebut ini sebagai “resepsi subsidi silang”—yang bayar bukan yang menikah, yang kabur malah bawa kendaraan.
Potensi Jerat Hukum
Jika terbukti bahwa Mbah Tarman sengaja memberikan cek palsu sebagai mahar untuk memperdaya Sheila dan keluarganya, maka ia dapat dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara. Fakta bahwa ia juga membawa kabur barang milik korban dapat memperkuat unsur pidana.
Publik pun bertanya-tanya: apakah penjara punya fasilitas lansia dan ruang khusus untuk mantan pengantin viral?
Peringatan yang Diabaikan
Kerabat dan tetangga Sheila mengaku telah memberikan peringatan sebelum pernikahan berlangsung.
“Semuanya sudah mengingatkan, sedulur-sedulur, tetangga-tetangga. Cuma beliaunya tidak menggubris,” kata salah satu kerabat dalam siaran langsung TikTok.
Cinta memang buta, tapi saldo itu transparan. Sayangnya, Sheila lebih percaya pada logo bank daripada logika.
Kesimpulan: Di era digital, kakek-kakek bukan hanya di barisan depan senam lansia, tapi juga di barisan depan penipuan mahar. Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi dokumen dan latar belakang sebelum menerima janji manis dalam bentuk cek. Karena cinta sejati itu bukan soal nominal, tapi soal bisa dicairkan atau tidak. (AAH)













