Sports

.

Tuesday, October 28, 2025

Rakyat Merangin Kecewa: Polemik Dapur MBG Dinilai Sarat Ego Pejabat, Minim Solusi Nyata

 

FB News - MERANGIN, 28 Oktober 2025 — Ketegangan antara Anggota DPD RI Elviana dan Wakil Ketua DPRD Merangin Tri Herman Ependi terkait dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, memantik reaksi keras dari masyarakat. Di tengah riuhnya pernyataan politik dan sindiran terbuka, warga justru merasa terpinggirkan dari isu yang menyangkut langsung kehidupan mereka.


Konflik bermula dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Tri Herman ke dapur MBG, yang disebut menimbulkan asap dan lalu lintas kendaraan pengangkut logistik di kawasan perumahan subsidi . Elviana membalas lewat unggahan media sosial dengan kutipan: “Jika Anda tidak terlalu bersih, tidak usah merepotkan orang lain.” Kalimat itu viral dan memicu perdebatan di ruang publik.

Namun bagi warga sekitar kawasan dapur, polemik ini lebih menyerupai panggung adu kata antar pejabat daripada upaya menyelesaikan persoalan di lapangan.


“Kami ini bukan penonton politik. Kami orang dekat kawasan dapur itu. Kami yang kena asap, kami yang lihat kendaraan-kendaraan keluar masuk tiap hari. Kalau niatnya sosial, kenapa tidak dijelaskan sejak awal? Kalau ada masalah, kenapa saling serang di media?” ujar seorang warga Sungai Ulak.


Program MBG disebut sebagai inisiatif sosial pribadi yang dikelola oleh Yayasan Panji Bangun Negeri, tanpa dana pemerintah. Elviana menyatakan bahwa pembangunan dapur telah sesuai prosedur dan telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Namun warga tetap mempertanyakan transparansi dan dampak lingkungan dari aktivitas dapur tersebut.


Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Merangin sebelumnya telah meminta Pemkab meninjau ulang lokasi dapur MBG, namun hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah. Diamnya Pemkab dinilai memperburuk situasi dan memperbesar ruang konflik antar tokoh.


“Kalau dapur itu untuk anak-anak, bagus. Tapi jangan sampai anak-anak makan, orang sekitar batuk-batuk. Jangan sampai niat baik jadi gaduh karena ego pejabat,” ujar tokoh pemuda Merangin yang tidak mau disebutkan namanya.


Di media sosial dan forum warga, kritik satir bermunculan. Warga menyindir bahwa asap dapur kini menjadi simbol panasnya debat politik, sementara kebutuhan dasar masyarakat justru diabaikan.


“Pejabatnya ribut, pemerintahnya diam, rakyatnya bingung. Ini dapur atau drama?” tulis salah satu komentar yang viral di grup komunitas lokal.


Rakyat Merangin menuntut kejelasan, bukan konflik. Mereka berharap agar pejabat publik mengedepankan transparansi, membuka data, dan menyelesaikan persoalan melalui mekanisme resmi. Jika ada pelanggaran, tempuh jalur hukum. Jika ingin membela diri, lakukan dengan etika dan tanggung jawab. Demokrasi lokal harus berpihak pada rakyat, bukan pada ego antar elite. (NN)









Monday, October 13, 2025

Nomor HP yang Tak Pernah Berganti: Bukti Psikologis, Sosiologis, dan Profesional Bahwa Ia Layak Dipercaya

 

FB News - Dalam dunia profesional dan publik, kepercayaan tidak dibangun dari kata-kata manis, melainkan dari integritas yang bisa diverifikasi. Salah satu indikator paling konkret dan mudah dikenali? Nomor HP yang tidak pernah berganti, dan tetap digunakan untuk berkomunikasi dengan publik secara terbuka dan responsif.


Nomor Lama, Komunikasi Nyata

Seseorang yang mempertahankan satu nomor HP selama 8–10 tahun, lalu tetap melayani publik melalui nomor itu, menunjukkan bahwa dia:

- Tidak menyembunyikan diri  

- Tidak memutus akses sosial  

- Tidak takut dikritik atau dimintai pertanggungjawaban


Nomor itu bukan sekadar alat komunikasi, tapi simbol keterbukaan dan integritas sosial. Ia menjawab pesan, menerima panggilan, dan tetap hadir bahkan saat konflik muncul. Ia tidak pernah berkata “maaf saya sudah ganti nomor” atau “DM saja dulu.” Ia hadir, menjawab, dan bertanggung jawab.

Sebaliknya, orang yang sering gonta-ganti nomor HP adalah orang yang terindikasi bermasalah—secara sosial, profesional, atau psikologis—dan tidak layak dipercaya penuh. Ia membangun jarak, menghindari jejak, dan memutus kontinuitas relasi. Dalam dunia yang menuntut akuntabilitas, pola seperti ini bukan hanya tidak profesional—ia adalah sinyal bahaya.


Di Negara Maju, Integritas Dimulai dari Nomor HP. Sebab di negara-negara maju, di mana pendidikan tinggi, literasi digital, dan kecerdasan sosial menjadi standar umum—nomor HP bukan sekadar alat teknis. Ia adalah indikator awal yang tidak bisa ditawar untuk menilai apakah seseorang:

- Layak dipercaya  

- Siap diajak kerja sama  

- Memiliki integritas sosial yang stabil


Orang yang sulit dihubungi, sering berganti nomor, atau membangun jarak komunikasi dianggap tidak siap secara sosial maupun profesional. Sebaliknya, mereka yang mempertahankan nomor lama dan tetap responsif menunjukkan bahwa mereka siap diverifikasi, siap dimintai pertanggungjawaban, dan siap hadir dalam relasi jangka panjang.


Menurut Psikolog, komunikasi Dr. Jordan Peterson menegaskan:

 “Konsistensi dalam komunikasi adalah fondasi kepercayaan. Jika seseorang mengganti nomor setiap kali ada tekanan, itu bukan tanda kedewasaan—itu tanda penghindaran.”


Dalam psikologi sosial, integritas bukan soal niat baik, tapi soal pola perilaku yang stabil dan dapat diprediksi. Orang yang mempertahankan nomor HP lama dan tetap responsif menunjukkan bahwa ia siap hadir, siap mendengar, dan siap bertanggung jawab.


Menurut Sosiolog Prof. Sherry Turkle dari MIT menyatakan:

 “Nomor yang tetap dan bisa diakses adalah bentuk kehadiran sosial yang nyata. Ia menunjukkan bahwa seseorang tidak membangun jarak palsu dan siap hadir dalam relasi yang bertanggung jawab.”


Dalam konsep continuity of social access, integritas sosial berarti tidak menghilang saat dibutuhkan. Orang yang menjaga nomor HP tetap selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa ia tidak bermasalah secara sosial, tidak punya pola menghindar, dan tidak membangun ilusi eksklusivitas.


Menurut Pengusaha

Dalam dunia bisnis berstandar tinggi, nomor HP adalah indikator awal integritas yang tidak bisa ditawar. Pengusaha besar tidak menilai seseorang dari citra, jabatan, atau presentasi—mereka melihat apakah orang itu bisa dihubungi langsung, lewat nomor yang konsisten.


Bill Gates menyatakan:  

 “Kalau Anda tidak bisa dihubungi, Anda tidak bisa dipercaya. Nomor HP yang tetap adalah bentuk komitmen terhadap keterbukaan.”


Richard Branson menegaskan:  

 “Saya selalu menjaga agar orang bisa menghubungi saya, bahkan lewat nomor pribadi. Kalau Anda ganti nomor tiap konflik, itu bukan profesionalisme.”


Mark Cuban menambahkan:  

 “Kalau saya tidak bisa menghubungi seseorang langsung lewat nomor yang sama, saya tidak akan berbisnis dengannya.”


Nomor HP yang tetap selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa seseorang tidak membangun jarak palsu, tidak bermain citra, dan tidak lari dari tanggung jawab. Ia siap dihubungi, siap diverifikasi, dan siap hadir kapan pun dibutuhkan.


Psikolog, sosiolog, dan pengusaha sepakat: orang yang mempertahankan nomor HP lama, tetap melayani publik, dan mudah dihubungi adalah sosok yang memiliki integritas nyata—bukan hanya citra.


Ia tidak lari, tidak sembunyi, dan tidak membangun jarak palsu. Dan dalam dunia profesional berstandar tinggi, integritas dimulai dari hal paling sederhana: nomor HP yang tetap, bisa diakses, dan siap menjawab.


Bila ia mudah dihubungi dan cepat merespons, maka ia bukan hanya layak dipercaya—ia layak dipertahankan. (Red)



Thursday, October 9, 2025

Video Kakek-Kakek Semakin di Depan: Mbah Tarman Sukses Menikahi Gadis Muda dengan Mahar Cek Palsu Rp3 Miliar

 

FB News - Pacitan, Jawa Timur — Pernikahan antara Mbah Tarman (74) dan Sheila Arika (24) yang sempat viral karena mahar senilai Rp3 miliar kini berubah menjadi kasus dugaan penipuan. Cek yang dijadikan mas kawin ternyata tidak memiliki dana, dan Mbah Tarman dilaporkan kabur membawa sepeda motor milik keluarga pengantin wanita.


Pernikahan yang awalnya disebut sebagai “cinta lintas generasi” kini lebih dikenal sebagai “penipuan lintas usia.” Warga menyebutnya sebagai pernikahan tercepat berubah status: dari viral ke visum.


Mahar Fantastis, Saldo Fantasi


Dalam prosesi ijab kabul yang disiarkan di media sosial, Mbah Tarman menyerahkan seperangkat alat salat dan selembar cek berlogo bank sebagai mahar. Namun, saat keluarga Sheila mencoba mencairkan cek tersebut, pihak bank menyatakan tidak ada dana yang tersedia.


“Ceknya memang ada, dari BCA, tiga miliar rill sebagai mas kawin. Tapi uangnya nggak ada,” ujar salah satu kerabat Sheila.  

Ceknya berlogo bank, tapi isinya lebih mirip janji kampanye: ramai di awal, hilang saat ditagih.


Kabur Bawa Motor, Bukan Mahar


Setelah kebohongan terungkap, Mbah Tarman dilaporkan meninggalkan rumah keluarga Sheila dan membawa sepeda motor milik mempelai wanita. Mobil mewah yang digunakan saat resepsi, seperti Toyota Camry dan Avanza, ternyata hanya mobil sewaan. Sumber menyebutkan bahwa seluruh biaya pesta ditanggung oleh pihak Sheila.


Warga menyebut ini sebagai “resepsi subsidi silang”—yang bayar bukan yang menikah, yang kabur malah bawa kendaraan.


Potensi Jerat Hukum


Jika terbukti bahwa Mbah Tarman sengaja memberikan cek palsu sebagai mahar untuk memperdaya Sheila dan keluarganya, maka ia dapat dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara. Fakta bahwa ia juga membawa kabur barang milik korban dapat memperkuat unsur pidana.


Publik pun bertanya-tanya: apakah penjara punya fasilitas lansia dan ruang khusus untuk mantan pengantin viral?


Peringatan yang Diabaikan


Kerabat dan tetangga Sheila mengaku telah memberikan peringatan sebelum pernikahan berlangsung.  

“Semuanya sudah mengingatkan, sedulur-sedulur, tetangga-tetangga. Cuma beliaunya tidak menggubris,” kata salah satu kerabat dalam siaran langsung TikTok.


Cinta memang buta, tapi saldo itu transparan. Sayangnya, Sheila lebih percaya pada logo bank daripada logika.


Kesimpulan: Di era digital, kakek-kakek bukan hanya di barisan depan senam lansia, tapi juga di barisan depan penipuan mahar. Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi dokumen dan latar belakang sebelum menerima janji manis dalam bentuk cek. Karena cinta sejati itu bukan soal nominal, tapi soal bisa dicairkan atau tidak. (AAH)






Thursday, October 2, 2025

Perampokan Brutal di Talang Bakung, Jambi: IRT Tewas, Mobil Pajero Raib

 

FB News - Jambi, 2 Oktober 2025 — Seorang ibu rumah tangga bernama Nindia Novrin (38) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, RT 22 Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.30 WIB dan diduga kuat merupakan aksi perampokan disertai kekerasan.


Korban pertama kali ditemukan oleh asisten rumah tangga, Aslamah (45), yang curiga mendengar suara erangan dari dalam kamar. Pintu kamar terkunci dengan tali gorden, dan saat berhasil dibuka bersama warga dan Ketua RT, korban ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka parah di tangan, wajah lebam, dan pendarahan di kepala belakang. Korban sempat dilarikan ke RS Siloam Jambi namun dinyatakan meninggal dunia.

Barang-barang yang dilaporkan hilang antara lain:

- Mobil Mitsubishi Pajero Sport putih dengan nomor polisi AD 77 RA

- Dua unit iPhone

- Satu unit ponsel lainnya


Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah TKP, memasang garis polisi, dan mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi. Tim Inafis dan Unit Reskrim Polresta Jambi tengah memburu pelaku yang diduga masuk ke rumah korban saat dini hari.


Korban diketahui hendak menjual mobil dan sedang tinggal seorang diri. Motif perampokan diduga berkaitan dengan transaksi kendaraan, namun penyelidikan masih berlangsung. (AAH)



Thursday, September 25, 2025

Aktivis Usulkan Penganggaran Pendampingan Pengacara atau Konsultan Hukum dalam Tata Kelola Desa

 


FB News
- Jakarta, September 2025 — Dalam kegiatan Bimbingan Teknis Tata Kelola Manajemen Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan bagi Aparatur dan Masyarakat yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), aktivis senior Yan Salam Wahab menyampaikan usulan strategis terkait perlindungan hukum desa dan penguatan peran organisasi masyarakat sipil.


Yan mengusulkan agar penganggaran desa yang besar itu dapat secara sah memasukkan alokasi untuk bantuan hukum, konsultasi hukum, dan pendampingan pengacara atau konsultan hukum, terutama dalam penyusunan peraturan desa dan pelaksanaan pembangunan yang berisiko konflik hukum.


“Setiap peraturan desa dan setiap rencana anggaran pembangunan sebaiknya melalui konsultasi hukum terlebih dahulu. Jangan sampai desa terjebak dalam pelanggaran administratif atau pidana hanya karena tidak paham dasar hukum,” ujar Yan.


Ia menekankan pentingnya kemitraan langsung dengan pengacara atau konsultan hukum dari organisasi advokat yang diakui undang-undang, yaitu Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI). Menurutnya, desa perlu memiliki akses resmi ke tenaga hukum profesional agar kebijakan yang diambil memiliki legitimasi dan perlindungan hukum yang kuat.


“Kalau desa bisa anggarkan pembangunan fisik, kenapa tidak bisa anggarkan perlindungan hukum? Ini bukan soal kemewahan, tapi soal keberanian hukum dan keadilan bagi warga,” tegasnya.


Yan juga menyoroti peran strategis ormas dan LSM lokal dalam mendampingi desa. Ia mendorong agar organisasi masyarakat sipil yang aktif di tingkat desa—termasuk jaringan paralegal dan kelompok advokasi—diakui dalam sistem pembinaan kelembagaan dan diberi ruang untuk berkontribusi dalam penyusunan kebijakan desa.


“Kalau kita bicara tata kelola ormas daerah, maka organisasi lokal desa harus masuk dalam kerangka itu. Mereka bukan pelengkap, tapi garda terdepan,” tambahnya.


Usulan ini menjadi salah satu catatan penting dalam forum bimtek tersebut dan mendapat tanggapan positif dari peserta. Kemendagri menyatakan akan menindaklanjuti masukan dari berbagai pihak dalam penyusunan kebijakan kelembagaan masyarakat dan tata kelola desa tahun 2026. (NN)








Sunday, September 21, 2025

Kades Sandaran Galeh Amrizal Resmi Pimpin APDESI Sungai Penuh: Komitmen Baru untuk Desa yang Lebih Kuat

 

TB News - Sungai Penuh — Kepala Desa Sandaran Galeh, Amrizal, resmi terpilih sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kota Sungai Penuh dalam forum internal antar kepala desa. Pemilihan berlangsung tertib dan demokratis, tanpa melibatkan unsur masyarakat umum, menegaskan bahwa APDESI adalah wadah koordinasi teknis antar pemerintah desa, bukan forum publik.


Amrizal dipilih karena rekam jejaknya yang konsisten dalam memperjuangkan transparansi, perlindungan hukum, dan penguatan kapasitas aparatur desa. Dalam pernyataan pasca-terpilih, ia menegaskan arah kepemimpinannya:

“Kita butuh APDESI yang tegas, bukan simbolik. Desa harus punya posisi tawar yang jelas dalam kebijakan kota. Saya tidak akan kompromi terhadap hal-hal yang melemahkan kemandirian desa.”


Pemilihan ini menjadi titik balik bagi APDESI Sungai Penuh, yang selama ini dinilai kurang solid dalam menyuarakan kepentingan kolektif desa. Di bawah kepemimpinan Amrizal, agenda prioritas yang akan digulirkan meliputi:

- Penegakan standar tata kelola desa yang transparan dan akuntabel  

- Advokasi hukum untuk kepala desa dalam menghadapi tekanan eksternal  

- Harmonisasi program pembangunan antara desa dan pemerintah kota  

- Penguatan kapasitas teknis dan politik perangkat desa  


Tidak ada seremoni pelantikan terbuka atau undangan masyarakat dalam proses ini. Seluruh tahapan bersifat internal dan sesuai mekanisme organisasi. Dengan terpilihnya Amrizal, APDESI Sungai Penuh diharapkan menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak desa secara legal, terstruktur, dan berani. (Red)







Saturday, September 6, 2025

Video : Dua Anak di Sungai Penuh Terinfeksi Cacing: Warga Koto Baru Minta Pemeriksaan Massal

 


FB News
- Sungai Penuh, 7 September 2025 — Dua anak asal Kecamatan Koto Baru, Kota Sungai Penuh, dilaporkan menderita infeksi cacing yang mengkhawatirkan. Kasus ini memicu kekhawatiran warga akan potensi penyebaran penyakit akibat sanitasi lingkungan yang buruk dan minimnya edukasi kesehatan di wilayah tersebut.


Menurut keterangan warga setempat, kedua anak menunjukkan gejala seperti perut kembung, gatal-gatal di area anus, dan penurunan nafsu makan. Setelah diperiksa di fasilitas kesehatan terdekat, mereka dinyatakan positif terinfeksi cacing, diduga jenis cacing kremi atau cacing gelang.


“Kami khawatir ini bukan kasus tunggal. Banyak anak-anak di sini bermain tanpa alas kaki dan belum terbiasa mencuci tangan dengan sabun,” ujar salah satu tokoh masyarakat Koto Baru.


Pihak Puskesmas Koto Baru belum memberikan pernyataan resmi, namun sejumlah relawan kesehatan mendesak agar dilakukan pemeriksaan massal dan pemberian obat cacing secara menyeluruh, terutama bagi anak-anak usia sekolah.


Kasus ini juga membuka kembali sorotan terhadap kondisi sanitasi di beberapa desa di Kecamatan Koto Baru, yang masih minim akses air bersih dan fasilitas MCK layak. Warga berharap pemerintah kota dan dinas kesehatan segera turun tangan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.


“Jangan tunggu korban bertambah. Anak-anak adalah generasi masa depan, mereka harus dilindungi,” tegas seorang guru SD di wilayah tersebut.


Hingga berita ini diturunkan, kedua anak masih dalam perawatan dan dipantau oleh tenaga medis. Pemerintah daerah diharapkan segera merespons dengan langkah konkret, termasuk edukasi kesehatan, perbaikan sanitasi, dan distribusi obat cacing secara berkala. (NN)